SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG - SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT

Selasa, 29 Desember 2015

Manajemen Bandwidth Menggunakan Simple Queue

 

Pada sebuah jaringan yang mempunyai banyak client, diperlukan sebuah mekanisme pengaturan bandwidth dengan tujuan mencegah terjadinya monopoli penggunaan bandwidth sehingga semua client bisa mendapatkan jatah bandwidth masing-masing. QOS(Quality of services) atau lebih dikenal dengan Bandwidth Manajemen, merupakan metode yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Pada RouterOS Mikrotik penerapan QoS bisa dilakukan dengan fungsi Queue.

Limitasi Bandwidth Sederhana
Cara paling mudah untuk melakukan queue pada RouterOS adalah dengan menggunakan Simple Queue. Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client.
Contoh :
Kita akan melakukan limitasi maksimal upload : 128kbps dan maksimal download : 512kbps terhadap client dengan IP 192.168.10.2 yang terhubung ke Router. Parameter Target Address adalah IP Address dari client yang akan dilimit. Bisa berupa :
  • Single IP (192.168.10.2)
  • Network IP (192.168.10.0/24)
  • Beberapa IP (192.168.10.2,192.168.10.13) dengan menekan tombol panah bawah kecil di sebelah kanan kotak isian.
Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target download max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual. Satuan bps (bit per second).
Dengan pengaturan tersebut maka Client dengan IP 192.168.10.2 akan mendapatkan kecepatan maksimum Upload 128kbps dan Download 256kbps dalam keadaan apapun selama bandwidth memang tersedia.
network diagram
Metode Pembagian Bandwidth Share
Selain digunakan untuk melakukan manajemen bandwidth fix seperti pada contoh sebelumnya, kita juga bisa memanfaatkan Simple Queue untuk melakukan pengaturan bandwidth share dengan menerapkan Limitasi Bertingkat. Konsep Limitasi Bertingkat  bisa anda baca pada artikel Mendalami HTB pada QOS RouterOS Mikrotik
Contoh :
Kita akan melakukan pengaturan bandwidth sebesar 512kbps untuk digunakan 3 client.
Konsep:
  1. Dalam keadaan semua client melakukan akses, maka masing-masing client akan mendapat bandwidth minimal 128kbps.
  2. Jika hanya ada 1 Client yang melakukan akses, maka client tersebut bisa mendapatkan bandwidth hingga 512kbps.
  3. Jika terdapat beberapa Client (tidak semua client) melakukan akses, maka bandwidth yang tersedia akan dibagi rata ke sejumlah client yg aktif.
Topologi Jaringan
Router kita tidak tahu berapa total bandwidth real yang kita miliki, maka kita harus definisikan pada langkah pertama. Pendefinisian ini bisa dilakukan dengan melakukan setting Queue Parent. Besar bandwidth yang kita miliki bisa diisikan pada parameter Target Upload Max-Limit dan Target Download Max-Limit.
Langkah selanjutnya kita akan menentukan limitasi per client dengan melakukan setting child-queue.
Pada child-queue kita tentukan target-address dengan mengisikan IP address masing-masing client. Terapkan Limit-at (CIR) : 128kbps dan Max-Limit (MIR) : 512kbps. Arahkan ke Parent Total Bandwidth yang kita buat sebelumnya.

Ulangi untuk memberikan limitasi pada client yang lain, sesuaikan Target-Address.

Selanjutnya lakukan pengetesan dengan melakukan download di sisi client.
Pada gambar berikut menunjukkan perbedaan kondisi penggunaan bandwidth client setelah dilakukan limitasi bertingkat
Kondisi 1
Kondisi 1 menunjukkan ketika hanya 1 client saja yg menggunakan bandwidth, maka Client tersebut bisa mendapat hingga Max-Limit.

Perhitungan : Pertama Router akan memenuhi Limit-at Client yaitu 128kbps. Bandwitdh yang tersedia masih sisa 512kbps-128kbps=384kbps. Karena client yang lain tidak aktif maka 384kbps yang tersisa akan diberikan lagi ke Client1 sehingga mendapat 128kbps+384kbps =512kbps atau sama dengan max-limit.
Kondisi 2
Kondisi 2 menggambarkan ketika hanya 2 client yang menggunakan bandwidth.
Perhitungan : Pertama router akan memberikan limit-at semua client terlebih dahulu. Akumulasi Limit-at untuk 2 client = 128kbps x 2 =256kbps . Bandwidth total masih tersisa 256kbps. Sisa diberikan kemana.? Akan dibagi rata ke kedua Client.
Sehingga tiap client mendapat Limit-at + (sisa bandwidth / 2) = 128kbps+128kbps =256kbps
Kondisi 3
Kondisi 3 menunjukkan apabila semua client menggunakan bandwidth.
Perhitungan: Pertama Router akan memenuhi Limit-at tiap client lebih dulu, sehingga bandwidth yang digunakan 128kbps x 3 = 384kbps. Bandwidth total masih tersisa 128kbps. Sisa bandwidth akan dibagikan ke ketiga client secara merata sehingga tiap client mendapat 128kbps + (128kbps/3) = 170kbps.
Pada Limitasi bertingkat ini juga bisa diterapkan Priority untuk client. Nilai priority queue adalah 1-8 dimana terendah 8 dan tertinggi 1.
Contoh :
Client 1 adalah VVIP user, maka bisa diberikan Priority 1 (tertinggi).

Jika kita menerapkan priority perhitungan pembagian bandwidth hampir sama dengan sebelumnya. Hanya saja setelah limit-at semua client terpenuhi, Router akan melihat priority client. Router akan mencoba memenuhi Max-Limit client priority tertinggi dengan bandwidth yang masih tersedia.


Perhitungan: Client 1 mempunyai priority tertinggi maka router akan mencoba memberikan bandwidth sampai batas Max-Limit yaitu 512kbps. Sedangkan bandwidth yang tersisa hanya 128kbps, maka Client1 mendapat bandwidth sebesar Limit-at + Sisa Bandwidth = 128kbps+128kbps = 256kbps
Konsep pembagian bandwidth ini mirip ketika anda berlangganan internet dengan sistem Bandwidth share.
Limitasi bertingkat juga bisa diterapkan ketika dibutuhkan sebuah pengelompokkan pembagian bandwidth.

 
Tampak pada gambar, limitasi Client1 dan Client3 tidak menganggu limitasi Client2 karena sudah berbeda parent. Perhatikan max-limit pada Limitasi Manager dan Limitasi Staff.
network diagram
Bypass Traffic Lokal
Ketika kita melakukan implementasi Simple Queue, dengan hanya berdasarkan target-address, maka Router hanya akan melihat dari mana traffic itu berasal. Sehingga kemanapun tujuan traffic nya (dst-address) tetap akan terkena limitasi. Tidak hanya ke arah internet, akan tetapi ke arah jaringan Lokal lain yang berbeda segment juga akan terkena limitasi.
Contoh :
  • IP LAN 1 : 192.168.10.0/24
  • IP LAN 2 : 192.168.11.0/24
Jika hanya dibuat Simple Queue dengan target-address : 192.168.10.0/24, traffic ke arah 192.168.11.0/24 juga akan terlimit. Agar traffic ke arah jaringan lokal lain tidak terlimit, kita bisa membuat Simple Queue baru dengan mengisikan dst-address serta tentukan Max-Limit sebesar maksimal jalur koneksi, misalnya 100Mbps. Kemudian letakkan rule tersebut pada urutan teratas (no. 0).
Rule Simple Queue dibaca dari urutan teratas (no. 0) sehingga dengan pengaturan tersebut traffic dari LAN1 ke LAN2 dan sebaliknya maksimum transfer rate sebesar 100Mbps atau setara dengan kecepatan kabel ethernet.

 

Cara Tes Kecepatan Akses Internet Secara Akurat


Mengecek berapa keecepatan internet kita adalah salah satu hal yang cukup penting, hal tersebut bertujuan unutk mengukur berapa lama dan pantas atau tidak kah kita jika ingin mengoleksi film yang notabenya memiliki ukuran diatas 500MB.

Untungnya, sudah ada banyak sekali situs yang bisa Anda gunakan untuk melakukan tes kecepatan akses internet yang Anda miliki, dan kabar baiknya nyaris dari semua situs tersebut memberikan data yang akurat. pada artikel kali ini, tak main-main, saya akan menjelaskan kepada Anda tentang 2 Cara untuk melakukan Pengecekkan kecepatan akses internet.

  1. Cara Tes Kecepatan Akses Internet Secara Akurat dengan Website
  2. Cara Tes Kecepatan Akses Internet Secara Akurat dengan Software

Cara berbeda namun akan menghasilkan data yang sama, jadi kedua-duanya sama-sama layak untuk dicoba. Yang nantinya bisa Anda nilai sendiri mana yang lebih simpel dan tidak ribet.

Mungkin langsung saja, pertama kita akan membahas Website atau Situs untuk Cek kecepatan akses internet.

Cara Tes Kecepatan Akses Internet dengan Website


Penasaran, situs apa saja yang saya maksud ? berikut daftar lengkap situs yang bisa Anda coba untuk mengetes seberapa cepat koneksi Anda, beserta cara ceknya.

  1. Speedtest.net

    Cara Tes Kecepatan Akses Internet dengan Website Speedtest.net
    Cara Tes Kecepatan Akses Internet (speedtest.net)

    Speedtest.net bisa dibilang adalah induk dari segala website yang menyediakan fitur pengecekkan kecepatan akses internet. Hal tersebut bukan tanpa alasan, mengingat speedtest.net ini sudah berdiri sejak lama.

    Yang terbaik dan paling saya suka dari situs ini adalah pada tampilan Websitenya yang sangat modern dan terkesan proffesional, selain desain keakuratan data juga menjadi alasan utama kenapa saya meletakkan speedtest.net diurutan pertama.

  2. Speedtest.telin.co.id

    Cara Tes Kecepatan Akses Internet dengan Website Speedtest.telin.co.id
    Cara Tes Kecepatan Akses Internet (speedtest.telin.co.id)

    Jika speedtest.net sangat cocok untuk cek kecepatan akses internet untuk ip luar seperti USA, maka speedtest.telin.co.id ini cocok digunakan untuk Anda yang ingin mengecek kecepatan internet dengan ip lokal.

    Alasan utama kenapa harus dibedakan seperti itu adalah karena kita ingin mengecek keakuratan Ping, dimana ping dari setiap Situs yang menyediakan Speed Test berbeda-beda, jadi hasilnya pun juga akan berbeda.

Itu untuk pengecekkan melalui Situs / Website / Online, nah sekarang kita akan melanjutkan pengecekkan menggunaka Software, tentunya Software Gratis.


Cara Tes Kecepatan Akses Internet dengan Software


Software yang akan kita gunakan adalah DownTester dari Nirsoft, dimana software ini bersifat gratis, silahkan Anda ambil saja di website resminya.

Oke, saya anggap Anda sudah menginstall DownTester, kini saatnya melakukan pengecekkan kecepatan internet.

Buka DownTester, lalu jalankan dengan mengklik tombol Play.

Cara Tes Kecepatan Akses Internet dengan Software
Cara Tes Kecepatan Akses Internet dengan Software

Yang menarik dari DownTester adalah Data yang diberikan tidak hanya berupa kecepatan dalam Bits tapi juga Bytes. karena pada umunya situs Speed Test hanya memberikan data dalam satuan Bits, dimana sesungguhnya Bits bukanlah kecepatan yang akurat untuk mendownload, karena harus dibagi 8 agar menjadi Bytes (kecepatan akurat download).

Cara Melacak HP Android yang Hilang Tanpa Aplikasi Pihak Ketiga


Pernahkah kamu kehilangan Smartphone? Entah itu dicuri atau hanya sekedar lupa. Kalau Jaka sendiri sih lebih sering lupa. Nah, sekarang Jaka punya Tips dan Trik untuk kalian guna mencegah atau memang ingin menemukan Smartphone yang telah hilang.
Cara yang Jaka gunakan sekarang TIDAK menggunakan aplikasi dari pihak ketiga, Jaka hanya menggunakan layanan dari Google, dan tentunya hal ini lebih akurat dibanding menggunakan aplikasi lain, yaitu Android Device Manager.
Berikut langkah yang harus dilakukan:
  • Pertama, aktifkan Android Device Manager. Caranya, cari icon Google Settings di Android kamu, lalu di bagian paling bawah ada Android Device Manager dan Centang pada bagian Allow Remote Lock and Factory Reset seperti gambar dibawah:


  • Kedua, pastikan kalau kamu sudah Sign In di Android kamu menggunakan akun Google yang aktif, dan tentunya bisa log-in kembali. Jika tidak ada akun Google yang terhubung, tentunya cara ini tidak akan ada gunanya.

  • Keempat, Jika ada Pop-Up yang bertuliskan "Allow Android Device Manager to use location data?" kamu klik Accept ya. Jika tidak muncul, langsung ke langkah berikutnya saja.
  • Sekarang, ucapkan selamat datang kepada Android Device Manager.

  • Kelima, untuk melacak Android yang hilang, kamu klik Icon GPS yang ada di pojok kanan Pop-Up. Jika kamu lupa mengaktifkan GPS Android kamu tidak akan bisa mendapatkan lokasi. Namun, kamu masih bisa meresetnya dengan menekan tombol "Hapus", Dengan begini pengaturan pabrik akan menyetel GPS untuk menyala, sehingga Android dapat kembali ditemukan.

  • Keenam, jika berhasil, maka akan muncul informasi lokasi beserta peta letak dimana Android kamu berada.
  • Ketujuh, kamu tidak hanya bisa mendapatkan informasi lokasi. Demi mencegah kejadian yang tidak diinginkan, kamu juga dapat mengunci Android dengan Password, serta jika merasa ponsel masih disekitar kamu tapi Android dalam keadaan silent, kamu bisa menggunakan fitur Ring/Dering, dengan begitu Android akan mengeluarkan suara penuh.
Sebenarnya banyak sekali aplikasi yang bisa membantu kita dalam mencegah kehilangan Android. Tapi yang Jaka bagikan ini merupakan alat langsung dari Google, si pencipta Android, tentu mereka lebih mengenal seluk-beluk Android.