Sabtu, 16 Juli 2011
Kebaikan VS Kekecewaan
Jika membicarakan masalah film, saya sangat yakin Anda semua termasuk orang yang suka menonton film. Saya pribadi sangat menyukai film-film dimana saya bisa mempelajari banyak hal di sana. Salah satu film yang berkesan bagi saya (sebelum tahun 2000) adalah film perang yang berjudul "Shot Through The Heart", sebuah kisah perang Jerman yang terjadi di kehidupan perang dunia kedua. Dikisahkan di sana tentang dua orang sahabat yang sejak kecil selalu bermain bersama, namun saat telah masing-masing berkeluarga, dihadapkan pilihan untuk memilih kubu masing-masing.
Jerman Barat atau Jerman Timur. Dengan pilihan yang bertolak belakang disana, mereka berdua tumbuh menjadi seorang ''sniper'' penembak jitu yang bisa mematikan musuh dengan sekali tembakan. Di akhir kisah itu sendiri, sang sahabat dengan hati yang sangat terluka harus menembak mati sahabatnya sendiri dengan sebuah tembakan jitu di hatinya, dan sahabatnya harus tewas di depan keluarganya sendiri. Saya sangat terkesan karena sepanjang perang tersebut mereka tanpa ragu saling menembak musuh mereka, tetapi begitu tahu bahwa akhirnya mereka saling berhadapan, mereka memiliki ''conflict of interest'' yang amat sangat. Mereka tidak ingin saling menembak tetapi akhirnya hidup membuat mereka harus memilih, dan itu adalah pilihan yang sangat tidak mengenakan yang dibuat. Sahabat tapi saling menjatuhkan, itu adalah kepahitan yang amat sangat. Kita hidup di dunia ini juga mengalami hal yang sama. Terkadang kita merasa kok teman kita menolak ide kita yah, kok dia juga tega-teganya berbicara yang jelek-jelek tentang kita ke teman-teman kita yang lain. Perasaan kita hancur karena kita merasa sudah berbuat begitu baik untuk mereka, kok tega mereka mengkhianati kita. Perasaan dikhianati itu terasa seperti ditusuk dari belakang. Tapi jika kita mau menyadari satu hal bahwa saat kita berbuat baik ke orang lain, maka balasan yang kita terima adalah kekecewaan. Jika kita tidak pernah berbuat baik ke orang lain maka kita tidak akan pernah menghadapi kekecewaan itu sendiri.
Sungguh suatu hal yang tidak pernah kita sadari sebelumnya. Kita selama ini berharap dengan kita berbuat baik, maka orang lain akan menghargai kita, minimal mengingat jasa kita. TETAPI meskipun balasan untuk kita berbuat baik adalah kekecewaan, tetaplah berbuat baik. Kekecewaan itu akan muncul kalau kita berbuat baik dengan tujuan agar orang lain tetap mengingat kebaikan kita, tetapi jika kita berbuat baik dengan sambil lalu tanpa berpikir apa keuntungan untuk kita di masa akan datang, niscaya kita tidak akan pernah mengalami kekecewaan meskipun kebaikan kita selama ini disalahgunakan bahkan disalahartikan. Siapkah Anda Menuai Kekecewaan Hari Ini karena berbuat baik?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar