Ketakutan, saya lebih suka menyebutnya seperti itu.
Ketakutan bahwa karya desain kita tidak menarik sering kali menghambat kita dalam membuat sebuah karya, entah itu hasilnya memang menarik atau tidak. Penyakit mental ini tidak hanya dialami oleh para desainer muda dan pemula namun juga dialami oleh desainer tua dan berpengalaman.
Kekurangan ide, tidak mampu membuat sesuatu yang baru demikian juga tidak memiliki cara dan metode baru akan membuat penyakit ini makin meradang.Apa yang saya pahami pada kata “menarik” adalah karya desain disukai oleh kita sendiri dan bonusnya adalah disukai oleh orang lain.
Untuk membuat karya desain yang menarik adalah kita harus memahami unsur-unsur deasin grafis. Hal ini dimulai dari yang paling dasar dalam desain grafis dan seni terapan, yaitu nirmana. Dengan nirmana kita dapat melakukan banyak hal untuk mendapatkan karya desain grafis. Beberapa diantaranya seperti kombinasi, olah bentuk, oleh warna , olah typografi, dan olah garis.
Kesalahan yang umum terjadi adalah dengan menguasai software desain didampingi pemahaman dalam elemen desain ( ada kalanya seseorang tanpa mempelajari nirmana sudah memahami cara kerjanya, kita menyebutnya segai bakat esensi desain ) . Bagaimana kita bisa kekurangan karya desain padahal masih banyak yang bisa kita lakukan. Lantas, bagaimana caranya agar bisa membuat karya desain yang menarik dengan kemampuan nirmana atau pemahaman nirmana yang kurang?
1. Seringkali melihat karya desain grafis orang lain, terlebih yang dianggap menarik oleh sebuah asosiasi misalnya lomba desain atau kompetisi pembuatan logo. Dengan cara ini kita bisa mendapatkan banyak hal termasuk pengalaman, ide dan inspirasi. Saya sering mengumpulkan kartu nama hanya sekedar pingin tahu hasil karya orang lain. Saya merekomendasikan untuk gabung di deviantart, flickr, dan vimeo. Anda juga bisa membaca portofolio desainer grafis di website mereka atau majalah desain seperti newwebpick, wowmagz, 2dartist, photoshopuser, vektorgrafika dll.
2. Copy dan twist, hmmm. Cara ini seringkali disalah artikan dengan plagiat. Saya yakinkan Anda ini bukan plagiat. Kita disebut plagiat jika unsur asli dari karya orang lain yang kita twist masih menempel atau terlihat dalam hasil karya kita. Ada cara tersendiri untuk copy and twist karya desain grafis, silakan Anda pelajari dalam artikel lain. Anda bisa lihat karya desain hasil dari copy and twist seperti pada Dedi Corbuzier yang fenomenal.
3. Kombinasikan beberapa unsur dasar dalam nirmana. Unsur dasar dalam nirmana ini seperti pencerminan, rotasi, duplikasi, elemen bentuk, elemen warna, elemen garis, dan elemen tipografi.
4. Jangan terlalu banyak menampilkan sesuatu dalam karya desain. Menampilkan banyak warna akan membuatnya kacau, buatlah maksimal 3 warna pada posisi dominan, lainnya sekedarnya saja. Menampilkan banyak bentuk dan garis membuat karya desain kelihatan berantakan, hanya cocok untuk abstrak. Menampilkan banyak tipografi akan membuat karya desain grafis tidak rapi dan pembaca akan bingung mengidentifikasi bagian dalam desain. Intinya adalah hindari penggunaan sesuatu berlebihan, maksimal 3 atau 5.
5. Pilihlah jenis font yang mempunyai body tebal dan tegas untuk headline dan dominan / single tipografi.
6. Rancanglah desain Anda dengan sketsa atau gambar pensil sebelum membuatnya menjadi bentuk digital. Dengan cara ini akan mempercepat mencapai hasil maksimal untuk karya desain grafis Anda. Anda tidak kebingungan lagi mencari ide waktu membuatnya menjadi bentuk digital. Dengan merancangnya Anda akan tahu pasti proses apa saja yang akan anda lalui hingga mencapai hasil final karya desain.
7. Kenali jenis karya desain yang akan Anda buat dan pelajari elemen desain yang mempengaruhi hasil karya tersebut. Ketahui siapa Anda, produk Anda, target Anda, musuh Anda dan hasil karya desain Anda tidak perlu dikawatirkan. “Kalau anda mengenali musuh dan diri anda sendiri, anda tidak perlu khawatir akan hasil dari ratusan pertarungan”. “Kalau anda hanya mengenali diri anda sendiri tetapi TIDAK musuh anda, maka dari setiap kemenangan yang anda dapat, anda juga akan mengalami kekalahan” “Kalau anda TIDAK mengenal musuh dan diri anda sendiri, maka anda akan terjerembab di setiap pertarungan”.
{module [54]}2. Copy dan twist, hmmm. Cara ini seringkali disalah artikan dengan plagiat. Saya yakinkan Anda ini bukan plagiat. Kita disebut plagiat jika unsur asli dari karya orang lain yang kita twist masih menempel atau terlihat dalam hasil karya kita. Ada cara tersendiri untuk copy and twist karya desain grafis, silakan Anda pelajari dalam artikel lain. Anda bisa lihat karya desain hasil dari copy and twist seperti pada Dedi Corbuzier yang fenomenal.
3. Kombinasikan beberapa unsur dasar dalam nirmana. Unsur dasar dalam nirmana ini seperti pencerminan, rotasi, duplikasi, elemen bentuk, elemen warna, elemen garis, dan elemen tipografi.
4. Jangan terlalu banyak menampilkan sesuatu dalam karya desain. Menampilkan banyak warna akan membuatnya kacau, buatlah maksimal 3 warna pada posisi dominan, lainnya sekedarnya saja. Menampilkan banyak bentuk dan garis membuat karya desain kelihatan berantakan, hanya cocok untuk abstrak. Menampilkan banyak tipografi akan membuat karya desain grafis tidak rapi dan pembaca akan bingung mengidentifikasi bagian dalam desain. Intinya adalah hindari penggunaan sesuatu berlebihan, maksimal 3 atau 5.
5. Pilihlah jenis font yang mempunyai body tebal dan tegas untuk headline dan dominan / single tipografi.
6. Rancanglah desain Anda dengan sketsa atau gambar pensil sebelum membuatnya menjadi bentuk digital. Dengan cara ini akan mempercepat mencapai hasil maksimal untuk karya desain grafis Anda. Anda tidak kebingungan lagi mencari ide waktu membuatnya menjadi bentuk digital. Dengan merancangnya Anda akan tahu pasti proses apa saja yang akan anda lalui hingga mencapai hasil final karya desain.
7. Kenali jenis karya desain yang akan Anda buat dan pelajari elemen desain yang mempengaruhi hasil karya tersebut. Ketahui siapa Anda, produk Anda, target Anda, musuh Anda dan hasil karya desain Anda tidak perlu dikawatirkan. “Kalau anda mengenali musuh dan diri anda sendiri, anda tidak perlu khawatir akan hasil dari ratusan pertarungan”. “Kalau anda hanya mengenali diri anda sendiri tetapi TIDAK musuh anda, maka dari setiap kemenangan yang anda dapat, anda juga akan mengalami kekalahan” “Kalau anda TIDAK mengenal musuh dan diri anda sendiri, maka anda akan terjerembab di setiap pertarungan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar